PENGARUH PENGGUNAAN PERASAN LEMON (Citrus limon) SEBAGAI LARUTAN DEPARAFINISASI PADA PEWARNAAN HEMATOKSILIN-EOSIN SEDIAAN HISTOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvergicus strain Wistar)

APRILIANI, NUR WAHYU (2022) PENGARUH PENGGUNAAN PERASAN LEMON (Citrus limon) SEBAGAI LARUTAN DEPARAFINISASI PADA PEWARNAAN HEMATOKSILIN-EOSIN SEDIAAN HISTOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvergicus strain Wistar). [Undergraduate Thesis]

PDF
SR-NK-230148_Abstract.pdf
Download (568kB)

Official URL: http://digilib.unusa.ac.id/data_pustaka-36577.html

Abstract

Deparafinisasi adalah suatu tahap sebelum proses pewarnaan (Staining) dengan menggunakan xilol untuk menjernihkan jaringan dari berbagai komponen biokimia yang dapat mengganggu pewarnaan sediaan. Xilol umumnya digunakan sebagai proses clearing ataudeparafinisasi dalam histopatologi dan imunohistokimia. Xilol memiliki karakteristik mudah menguap dan terbakar. Perasan lemon (Citrus limon) mengandung sejumlah asam sitrat (3,7 %), minyak atsiri (2,5 %), 70 % limoneme penine. Komponen utama dalam jeruk nipis yang memiliki peran utama sebagai bahan pengganti xylol pada proses deparafinisasi adalah minyak atsiri didalamnya terdapat asam sitrat yang dapat melarutkan lemak. Mengetahui pengaruh penggunaan perasan lemon sebagai larutan deparafinisasi pada pewarnaan hematoksilin-eosin sediaan histologi ginjal tikus putih (Rattus novergicus strain Wistar). Pada jenis penelitian kali ini merupakann salah satu penelitian eksperimental dengan rancangan randomized post test only control group design terhadap tikus putih (Rattus novergicus strain wistar) dengan pendekatan secara Cross sectional. Berdasarkan hasil jurnal tersebut sejalan dengan penelitian ini tidak memiliki banyak kerusakan kualitas preparat sehingga dta yang di dapat terlihat normal. Pada penelitian ini dapat di simpulkan dari 14 preparat sediaan jaringan ginjal berdasarkan 7 preparat kontrol dengan menggunakan xilol dan 7 preparat dengan menggunakan perasan lemon sebagai pengganti xilol. Berdasrkan hasil menunjukkan jaringan bagus atau normal pada kontrol sebnayak 3 preparat kontrol 2 preparat perlakuan. Tidak ditemukan jaringan tergores pada preparat, jaringan pecah, sebanyak 2 preparat kontrol 2 preparat perlakuan, tidak ditemukan jaringan sobek, jaringan berlubang sebanyak 1 preparat kontrol, dan jaringan kurang pewarnaan 1 preparat perlakuan.

Item Type:

Undergraduate Thesis

Contributors: