ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S DARI MASA HAMIL SAMPAI DENGAN NIFAS DAN KB DI BPS ELLY SURABAYA

PRATIWI, LAILATUL BALLQIS (2016) ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S DARI MASA HAMIL SAMPAI DENGAN NIFAS DAN KB DI BPS ELLY SURABAYA. [Undergraduate Thesis]

[img]
Preview
PDF
KT-BD-160142_abstract.pdf

Download (33kB) | Preview
Official URL: http://digilib.unusa.ac.id/data_pustaka-14714.html

Abstract

Pada tahun 2016 Millenium Development Goals (MDG’s) diteruskan oleh Sustainable Development Goals (SDG’s) sampai tahun 2030, dengan target AKI ditekan menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup, dan AKB ditekan hingga 12 per 1000 kelahiran hidup. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di kawasan ASEAN. Sedangkan di Jawa Timur sendiri, AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) mengalami penurunan setiap tahunnya. Kementerian kesehatan telah melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan agar AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) terus menurun dan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi, antara lain dengan meluncurkan Expanding Maternal dan Neonatal Survival (EMAS) yang diterapkan di Puskemas dan RS yang merupakan sebuah program kerjasama Kementerian Kesehatan RI dan United States Agency for International Development (USAID) yang dilaksanakan selama lima tahun (2012-2016). Tujuan dilakukannya penulisan ini yaitu untuk memberikan asuhan kebidanan secara continuity of care pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan agar petugas kesehatan dapat mendeteksi sedini mungkin adanya masalah yang terjadi diawal masa kehamilan agar masalah tersebut tidak berkelanjutan sampai bayi lahir dan ibu mengikuti layanan keluarga berencana. Continuity of care (COC) adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan berkelanjutan antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang berkelanjutan tersebut berkaitan dengan kualitas pelayanan dari waktu kewaktu antara pasien dengan tenaga kesehatan. Layanan kebidanan harus dilakukan mulai prakonsepsi, awal kehamilan, selama kehamilan, kelahiran sampai enam mingggu pertama postpartum. Dari pemantauan terhadap kasus Ny.”S”, pada masa kehamilan setelah dilakukan kunjungan 4 kali masa kehamilan tidak ditemukan adanya kesenjanga, kehamilan ibu tetap dalam batas normal, hanya saja terjadi masalah pada kehamilannya yaitu Cephalopelvic Disproportion (CPD) dan ekstremitas bawah yang oedem saat dilakukan kunjungan kehamilan yang pertama. Pada kunjungan masa persalinan, pada Ny.”S” terjadi kesenjangan pada proses persalinannya dikarenakan ibu melahirkan melalui sebuah proses operasi caesar yang diakibatkan karena ibu mengalami Cephalopelvic Disproportion (CPD) yaitu keadaan yang menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui vagina. Cephalopelvic Disproportion (CPD) disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar ataupun kombinasi keduanya. Pada masa nifas yang dialami oleh Ny.”S” tidak terjadi adanya kesenjangan, hanya saja terjadi sebuah masalah pada saat kunjungan karena ibu menolak untuk menyusui bayinya dengan alasan ibu merasa khawatir akan luka bekas operasi diperutnya sehingga petugas kesehatan harus memberi motavasi untuk menghilangkan rasa khawatir yang dialami Ny.”S”. Pada bayi juga tidak terdapat kesenjangan hanya saja terjadi sebuah masalah pada saat kunjungan karena bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif dikarenakan ibu sudah memberikan susu formula untuk bayinya. Pada saat kunjungan keluarga berencana juga tidak terdapat kesenjangan yang terjadi, ibu memilih jenis keluarga berencana yang tidak mempengaruhi produksi ASI sehingga ibu tetap bisa menyusui bayinya. Dari pemantauan kasus yang terjadi pada Ny.”S” dapat disimpulkan bahwa pada saat masa kehamilan ibu tidak mengalami kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang terjadi, pada masa nifas dan pada bayinya pun tidak mengalami kesenjangan antara kenyataan yang terjadi hanya saja terjadi sebuah masalah yang mengharuskan petugas untuk memantau dan memberi motivasi kepada ibu agar masalah tersebut dapat teratasi dengan baik. Pada pelayanan keluarga berencana juga tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan kenyataan karena ibu memilih jenis kelamin yang tidak berpengaruh pada proses menyusui. Sedangkan pada saat proses persalinan, terjadi kesenjangan yang menyebabkan ibu harus melahirkan melalui proses operasi caesar karena ibu mengalami Cephalopelvic Disproportion (CPD) sehingga ibu tidak dapat melahirkan secara normal.

Item Type: Undergraduate Thesis
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorHandayani, NanikNIM0726126701nanik_handayani@unusa.ac.id
Uncontrolled Keywords: Kehamilan, persalinan, masa nifas
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics > RG1-991 Gynecology and obstetrics
Divisions: Faculty of Nursing and Midwifery > Program Study of Diploma III Midwifery
Depositing User: Mr. . Bagas
Date Deposited: 05 Jan 2017 02:04
Last Modified: 02 Feb 2022 06:06
URI: http://repository.unusa.ac.id/id/eprint/1049

Actions (login required)

View Item View Item