PERBANDINGAN PENGGUNAAN BUFFER CTAB DAN SURFAKTAN ABS UNTUK ISOLASI DNA CANDIDA ALBICANS

RIFKI, ALTHOFUR HILMAN (2024) PERBANDINGAN PENGGUNAAN BUFFER CTAB DAN SURFAKTAN ABS UNTUK ISOLASI DNA CANDIDA ALBICANS. [Undergraduate Thesis]

PDF
SR-NK-240061_abstrak.pdf
Download (48kB)

Official URL: http://digilib.unusa.ac.id/data_pustaka-39377.html

Abstract

Optimasi prosedur isolasi DNA dapat di lakukan terhadap jenis buffer yang akan digunakan atau dari perlakuan fisik pada pelaksanaan ekstraksi DNA jamur dalam pemisahan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) dari senyawa lain. Penelitian ini menggunakan 2 jenis buffer yaitu CTAB dan Surfaktan Alkyl Benzene Sulfonate (ABS). Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan buffer alternatif pengganti buffer CTAB pada isolasi DNA Candida albicans yang berkualitas baik. Parameter yang di gunakan pada penelitian ini yaitu uji kualitatif menggunakan Elektroforesis dan uji kuantitatif menggunakan Spektrofotometer Nanodrop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolasi DNA berhasil di lakukan Candida albicans buffer CTAB dan surfaktan Alkyl Benzene Sulfonate (ABS). Hal ini di buktikan dengan dengan visualisasi pita DNA genomik dari hasil elektroforesis dan hitungan spektrofotometer nanodrop. konsentrasi DNA tertinggi terdapat pada penggunaan buffer CTAB dengan rata-rata konsentrasi sebesar 65,5 ng/µl. Sedangkan pada surfaktan ABS konsentrasi DNA tertinggi terdapat pada konsentrasi 12% sebesar 31,3 ng/µl. Kemurnian DNA pada penggunaan buffer CTAB dan surfaktan Alkyl Benzene Sulfonate (ABS) konsentrasi 12% di dapatkan hasil murni. pada buffer CTAB rata-rata kemurnian DNA sebesar 1,88. Pada surfaktan Alkyl Benzene Sulfonate (ABS) konsentrasi 12% rata-rata kemurnian DNA sebesar 1,81. Dari hasil yang di peroleh dapat di simpulkan surfaktan Alkyl Benzene Sulfonate (ABS) belum bisa menggantikan sepenuh buffer CTAB untuk isolasi DNA Candida albicans. surfaktan Alkyl Benzene Sulfonate (ABS) dapat di manfaatkan sebagai alternatif pengganti buffer CTAB untuk mendapatkan kemurnian DNA yang baik, namun pada kosentrasi belum bisa menyamai buffer CTAB. Optimasi prosedur isolasi DNA dapat di lakukan terhadap jenis buffer yang akan digunakan atau dari perlakuan fisik pada pelaksanaan ekstraksi DNA jamur dalam pemisahan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) dari senyawa lain. Penelitian ini menggunakan 2 jenis buffer yaitu CTAB dan Surfaktan Alkyl Benzene Sulfonate (ABS). Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan buffer alternatif pengganti buffer CTAB pada isolasi DNA Candida albicans yang berkualitas baik. Parameter yang di gunakan pada penelitian ini yaitu uji kualitatif menggunakan Elektroforesis dan uji kuantitatif menggunakan Spektrofotometer Nanodrop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolasi DNA berhasil di lakukan Candida albicans buffer CTAB dan surfaktan Alkyl Benzene Sulfonate (ABS). Hal ini di buktikan dengan dengan visualisasi pita DNA genomik dari hasil elektroforesis dan hitungan spektrofotometer nanodrop. konsentrasi DNA tertinggi terdapat pada penggunaan buffer CTAB dengan rata-rata konsentrasi sebesar 65,5 ng/µl. Sedangkan pada surfaktan ABS konsentrasi DNA tertinggi terdapat pada konsentrasi 12% sebesar 31,3 ng/µl. Kemurnian DNA pada penggunaan buffer CTAB dan surfaktan Alkyl Benzene Sulfonate (ABS) konsentrasi 12% di dapatkan hasil murni. pada buffer CTAB rata-rata kemurnian DNA sebesar 1,88. Pada surfaktan Alkyl Benzene Sulfonate (ABS) konsentrasi 12% rata-rata kemurnian DNA sebesar 1,81. Dari hasil yang di peroleh dapat di simpulkan surfaktan Alkyl Benzene Sulfonate (ABS) belum bisa menggantikan sepenuh buffer CTAB untuk isolasi DNA Candida albicans. surfaktan Alkyl Benzene Sulfonate (ABS) dapat di manfaatkan sebagai alternatif pengganti buffer CTAB untuk mendapatkan kemurnian DNA yang baik, namun pada kosentrasi belum bisa menyamai buffer CTAB.

Item Type:

Undergraduate Thesis

Contributors: