HARIANTI, NOVI
(2016)
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.B MULAI HAMIL SAMPAI DENGAN NIFAS DAN KB DI RB ANUGRAH SURABAYA.
[Undergraduate Thesis]
Abstract
Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih tingginya AKI dan AKB yang ada di Indonesia (Profil Kesehatan Indonesia, 2010). Di Provinsi Jawa Timur, AKI pada tahun 2014 mencapai 93,31 per 100.000 KH dan AKB mencapai 25,95 per 1.000
KH (Depkes, 2014, Kemenkes RI, 2014, Dinkes, 2014). Faktor penyebab AKI dan AKB adalah terbatasnya pelayanan kesehatan ibu, belum adanya sistem pelayanan kesehatan yang sesuai, dan kurangnya dana operasional untuk pelayanan kesehatan ibu (terutama daerah terpencil) (Yulifah, 2012). Tujuan umum penulisan LTA adalah melalui pemberian asuhan kebidanan secara continuity of care. Mampu memberikan asuhan kebidanan continuity of care pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL/neonatus, dan KB sesuai standar asuhan kebidanan.
Continuity of Care dalam praktik kebidanan mencakup pelayanan selama kehamilan (ANC), persalinan (INC), masa nifas (PNC), hingga bayi baru lahir dan pemilihan kontrasepsi dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dalam membantu mengatasi masalah kesehatan klien secara komprehensif.
Asuhan kebidanan pada Ny. B yang dilaksanakan di RB Anugrah Surabaya dan di Dukuh Pakis dengan frekuensi 14 kunjungan, yang berlangsung pada tanggal 22 April 2016 sampai dengan 10 Juli 2016. Pada kehamilan dari kunjungan 1 sampai 3 didapatkan hasil dalam batas normal, ibu mengeluh sering buang air kecil, dan mengalami anemia ringan. Proses persalinan didapatkan kasus yaitu kala I memanjang berlangsung lebih dari 18 jam, yang menyebabkan ibu dirujuk ke RS. Marinir Ewa Pangalila Surabaya untuk dilakukan operasi SC. Keadaan bayi pada kunjungan 1 sampai 4 baik, TTV dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda infeksi dan kegawatdaruratan, tetapi pada kunjungan ke 4 bayi mengalami sering gumoh. Pada masa nifas kunjungan 1 sampai 4 didapatkan hasil pemeriksaan dalam batas normal, kondisi ibu baik, involusi dan laktasi berjalan dengan baik, dan ibu mengeluh nyeri luka operasi SC. Pada kunjungan pertama KB, ibu diberikan konseling mengenai KB dan macam-macam kontrasepsi, pada hari ke 42 ibu memutuskan menggunakan KB IUD.
Asuhan kehamilan, nifas, neonatus, dan KB berlangsung fisiologis dan pendokumentasian dilakukan dengan metode SOAP. Sedangkan asuhan persalinan kala I ibu mengalami kala I memanjang, dilakukan rujukan, persalinan dilakukan dengan SC, kala II sampai kala IV berlangsung fisiologis dan pendokumentasian dilakukan dengan metode SOAP. Saran bagi institusi, diharapkan asuhan kebidanan ini dapat dijadikan acuan dan bahan kajian untuk menjadi bahan ajar kebidanan khususnya mengenai Continuity of Care. Bagi klien, diharapkan klien dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang diberikan secara berkelanjutan atau continuity of care dan sadar arti pentingnya melakukan asuhan kebidanan secara berkelanjutan. Dan bagi lahan praktik, diharapkan lahan praktik mampu meningkatkan dan mempertahankan asuhan kebidanan secara Continuity of Care dengan tepat dalam melakukan pelayanan kebidanan karena Continuity of Care ini sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga.
Actions (login required)
|
View Item |