HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN LANSIA DALAM PENATALAKSANAAN PENYAKIT DIABETES MELITUS DI INSTALASI RAWAT JALAN POLI DALAM RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU BANGKALAN

RUSTIANA (2012) HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN LANSIA DALAM PENATALAKSANAAN PENYAKIT DIABETES MELITUS DI INSTALASI RAWAT JALAN POLI DALAM RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU BANGKALAN. [Undergraduate Thesis]

[img]
Preview
PDF
KT02183_abstract.pdf

Download (9kB) | Preview
Official URL: http://digilib.unusa.ac.id/data_pustaka-7810.html

Abstract

Lanjut usia (lansia) jumlahnya akan meningkat dengan peningkatan taraf kesehatan bangsa Indonesia. Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan menurunnya kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stresor baik fisik maupun psikis. Pada umumnya tanda proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun. Perubahan – perubahan secara fisik maupun mental banyak terjadi saat seseorang memasuki usia senja. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, akibatnya aktifitas hidupnya akan terpengaruh yang pada akhirnya akan mengurangi kesigapan seseorang. Salah satu penyakit yang ada pada lansia adalah Diabetes Melitus. Diabetes merupakan salah satu dari lima kondisi paling utama yang mempengaruhi lansia, dan tidak dapat disembuhkan. Munculnya penyakit – penyakit pada lansia baik penyakit mental maupun penyakit fisik akan membawa dampak psikologis, khususnya lansia yang menderita Diabetes Melitus. Salah satu faktor risiko yang mempengaruhi psikologis lansia yaitu dukungan sosial atau dukungan keluarga yang akan menentukan ketentraman hidup lansia. Berdasarkan hasil survei awal melalui wawancara dan hasil laborat pasien Instalasi Rawat Jalan Poli Dalam RSUD SyAmRaBu Bangkalan menunjukkan dari 20 orang pasian lansia yang menderita DM, sekitar 15 orang masih memiliki kadar gula diatas normal dibandingkan kadar gula pada bulan sebelumnya. Sebanyak 60% dari mereka mengatakan malas untuk melakukan diet, kontrol tidak teratur dan jarang berolahraga, padahal penyakit DM merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan, tetapi hanya dapat dikontrol agar tetap stabil dan tidak terjadi komplikasi, hal ini mengharuskan penderita untuk terus menerus menjalankan perawatan tersebut, dan tidak jarang menimbulkan kejenuhan pada penderita. Sedangkan 40% dari mereka mengatakan lupa cara melakukan pengobatan DM, mengingat pada lansia terjadi penurunan fungsi tubuh, salah satunya perubahan fungsi kognitif seperti dimensia. Keberadaan lansia dalam melewati kehidupannya ada yang tinggal bersama keluarga dan ada pula yang hidup di panti. Lansia yang mendapatkan dukungan keluarga memiliki sisi positif, lingkungan keluarga yang mendukung dapat memberikan kesenangan tersendiri.

Item Type: Undergraduate Thesis
Uncontrolled Keywords: lansia, diabetes mellitus
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine > RC581-951 Specialties of internal medicine
Divisions: Faculty of Nursing and Midwifery > Program Study of Nursing Bachelor
Depositing User: Mr. . Bagas
Date Deposited: 11 Aug 2017 09:27
Last Modified: 11 Aug 2017 09:27
URI: http://repository.unusa.ac.id/id/eprint/1687

Actions (login required)

View Item View Item