AMALIA, NUR ASMA
(2017)
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. A DI BPM FATMAWATI SURABAYA.
[Undergraduate Thesis]
Abstract
Angka kematian ibu dan bayi merupakan salah satu indicator untuk derajat
kesehatan suatu negara yang masih menjadi masalah besar di Negara berkembang.
Di Provinsi Jawa Timur, AKI pada tahun 2015 89,06/100.000 KH dan AKB
mencapai 20,78/1.000 KH (SDKI 2015). Faktor penyebab tingginya AKI adalah
pendarahan, preeklamsia, dan infeksi, sedangkan pada bayi baru lahir adalah
asfiksia, BBLR, infeksi neonaturum. Tujuan laporan tugas akhir ini untuk
memberikan asuhan kebidanan secara Continuity of Care pada ibu hamil, bersalin,
masa nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana dengan menggunakan
manajemen kebidanan.
Asuhan yang berkelanjutan dengan menggunakan standard asuhan
kebidanan dilakukan di BPM Fatmawati dari tanggal 9 April 2017 sampai 26 Mei
2017. Kunjungan asuhan kebidanan dengan kunjungan hamil sebanyak 2 kali,
bersalin di BPM Fatmawati 1 kali, nifas di BPM Fatmawati 4 kali, bayi baru lahir
di BPM Fatmawati 4 kali dan KB 2 kali di BPM Fatmawati.
Asuhan kebidanan yang pertama diberikan pada Ny. A G2P0A0 UK 36-37
minggu pada tanggal 9 April 2017. Pada kehamilan trimester III kunjungan 1-2
ibu mengalami keluhan yang biasa terjadi pada ibu hamil dan keseluruhan dalam
batas normal. Pada usia kehamilan 38-39 minggu ibu melahirkan bayinya seacara
normal di BPM fatmwati . Proses persalinan berjalan fisiologis, bayi lahir spontan
jenis kelamin laki-laki, langsung menangis, gerak aktif, kulit kemerahan. Plasenta
lahir lengkap spontan 5 menit plasenta utuh kotiledon lengkap, tidak terdapat luka
jahitan. Kala IV keadaan ibu dalam batas normal. Kemudian kunjungan nifas
dilakukan 4 kali. Pada kunjungan nifas kedua ibu mengeluh bengkak pada kaki,
keluhan ibu dapat teratasi pada kunjungan ketiga. Pada kunjungan selanjutnya
didapatkan hasil pemeriksaan dalam batas normal. Untuk keadaan bayi pada
kunjungan 1-4 tidak ditemukan keluhan dan komplikasi bayi telah mendapatkan
imunisasi HB-0 pada 2 jam setelah lahir dan BCG pada usia 13 hari. Pada
kunjungan KB ibu diberikan konseling mengenai KB dan Ny. A memilih akseptor
KB suntik 3 bulan.
Berdasarkan hasil asuhan kebidanan continuity of care yang telah
dilakukan, penulis, pembimbing dan bidan yang bersangkutan sebagai petugas
kesehatan telah melaksanakan tugas sesuai SOP sehingga Ny. A dan bayinya saat
ini sehat dan tidak ditemukan penyulit dan komplikasi yang berkelanjutan.
Diharapkan pasien dapat menerapkan konseling serta mencegah terjadinya
komplikasi hingga kematian.
Actions (login required)
|
View Item |