FITRI, WAHYU ERISA
(2018)
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY F DI BPM NOVITA DWI PRAMESTI SURABAYA.
[Undergraduate Thesis]
Abstract
Dalam siklus reproduksi wanita yang dimulai dari kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan suatu proses yang saling berkesinambungan dan alamiah. Namun dalam rangkaian proses tersebut dapat terjadi komplikasi yang dapat meningkatkan angka kematian ibu dan bayi. Di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2016 Angka kematian ibu (AKI) sebesar 91/100.000 KH dan angka kematian bayi (AKB) tahun 2016 sebesar 23,6/1.000 KH. Penyebab kematian ibu diakibatkan beberapa faktor yaitu pre-eklamsi, jantung, HPP dan TB paru, sedangkan pada bayi baru lahir adalah asfiksia, BBLR, infeksi neonatorum dan trauma persalinan. Tujuan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara continuity of care pada ibu hamil, bersalin, masa nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana dengan menggunakan manajemen kebidanan.
Laporan tugas akhir ini dilakukan dengan pendekatan continuity of care. Lokasinya di BPM Novita Dwi Pramesti, Amd.Keb Surabaya dan rumah kilen di Jl. Bulak Setro IV Surabaya. Waktu pelaksanaan mulai dari tanggal 18 Maret
2018 sampai dengan 17 Mei 2018. Subjeknya adalah satu orang ibu hamil yang
dilanjutkan bersalin, nifas dan masa antara (pemilihan kontrasepsi) beserta bayi baru lahir. Pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder.
Berdasarkan laporan tugas akhir ini, pada Ny. F dilakukan asuhan kebidanan sebanyak 13 kali dan didapatkan hasil kunjungan saat ibu hamil
trimester III sebanyak 2 kali, saat bersalin sebanyak 1 kali, saat nifas sebanyak 4 kali, neonatus sebanyak 4 kali, KB sebanyak 2 kali. Didapatkan hasil pada
kunjungan kehamilan pertama ibu mengeluh sering kencing, namun hal tersebut termasuk fisiologis pada trimester III.
Simpulan dari laporan tugas akhir ini didapatkan asuhan pada Ny. F sejak masa hamil, bersalin, nifas, pemilihan kontrasepsi serta bayi baru lahir
berlangsung fisiologis. Namun asuhan kebidanan yang diberikan saat kehamilan menggunakan standart 10 T, sedangkan dalam teori menggunakan 14 T. Oleh
karena itu diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan asuhan sesuai dengan standart yang telah ditetapkan.
Actions (login required)
|
View Item |