ANIZA, SITI NUR
(2019)
ANALISIS RESIDU ANTIBIOTIK TETRASIKLIN PADA DAGING AYAM BROILER (GALLUS DOMESTICUS) DAN DAGING SAPI (BOS TAURUS) DI KAWASAN SURABAYA TIMUR.
[Undergraduate Thesis]
Abstract
Tetrasiklin merupakan antibiotik dengan spektrum luas yang digunakan secara rutin untuk pengobatan dan pencegahan beberapa penyakit pada hewan. Namun, penggunaan antibiotik dalam jangka waktu lama dan melebihi standar dapat memicu terjadinya akumulasi residu antibiotik didalam jaringan tubuh. Tercantum dalam SNI 01-6366-2000, batas maksimal residu (BMR) antibiotik tetrasiklin adalah 0,1 mg/kg.
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui kadar residu tetrasiklin pada daging ayam broiler dan daging sapi yang dijual dikawasan Surabaya Timur yang meliputi pasar Manyar, pasar Sinar Baru, pasar Ampengan Batu, pasar Tenggilis Mejoyo, pasar Krempyeng, pasar Soponyono, dan pasar Baru Gunung Anyar. Penelitian ini menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis sebagai uji kualitatif dan metode Spektrofotometri sebagai uji kuantitatif untuk mengetahui kadar residu antibiotik tetrasiklin. Penelitian ini dilakukan pada 15 Maret s.d 02
Mei 2019.
Berdasarkan penelitian, sebanyak 32 sampel daging ayam broiler dan 13 daging sapi yang dideteksi dengan metode KLT menunjukkan hasil negatif, tidak mengandung residu tetrasiklin. Sedangkan hasil dari metode spektrofotometri dengan sampel yang berbeda, menunjukkan bahwa 31 sampel daging ayam broiler dan 13 sampel daging sapi menunjukkan hasil positif mengandung residu antibiotik tetrasiklin yang melebihi standar. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh nilai rata-rata kadar tetrasiklin pada sampel daging ayam broiler sebesar 1,7 mg/kg dan 0,8 mg/kg pada sampel daging sapi. Secara analisis deskriptif, kadar residu tertrasiklin pada daging ayam broiler lebih tinggi dari pada daging sapi.
Actions (login required)
|
View Item |