ERLINA, DEWI
(2019)
PENERAPAN ALIH BARING DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HIPERBILIRUBIN PADA PASIEN HIPERBILIRUBINEMIA DIRUANG NEONATUS RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI SURABAYA.
[Undergraduate Thesis]
Abstract
Penyakit hiperbilirubinemia lebih sering terjadi pada neonatus atau bayi
baru lahir (BBL) di Indonesia. Bayi baru lahir dengan hyperbilirubinemia
merupakan salah satu kondisi yang paling sering ditemukan, lebih dari 85% bayi
cukup bulan lahir akan kerumah sakit untuk dirawat pada minggu pertama
kehidupannya. Penyebab pada neonatus atau bayi baru lahir adalah produksi
bilirubin berlebih, gangguan transportasi. Manfaat penerapan alih baring ini
menurunkan kadar bilirubin. Tujuan penelitian ini mengetahui efektivitas
pemberian terapi alih baring terhadap pasien hiperbilirubin di Ruang Neonatus
RSI Jemursari Surabaya.
Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam bentuk studi
kasus. Subyek penelitian adalah 2 pasien neonatus dengan kasus
hiperbilirubinemia di Ruang Neonatus RSI Jemursari Surabaya. Pengumpulan
data 05-07 November 2018 dengan teknik wawancara, observasi dan pemeriksaan
fisik
Hasil studi kasus pada pasien dengan hiperbilirubinemia didapatkan satu
diagnosa prioritas yakni hiperbilirubin. Setelah dilakukan penerapan pemberian
alih baring kadar bilirubin menurun secara bertahap terapi aliih baring diberikan
selama 3 hari.
Studi kasus ini, alih baring bertujuan untuk meningkatkan pemerataan kadar
bilirubin indirek menjadi bilirubin yang larut dalam air (direk) sehingga dapat
diekskresikan lewat urine. Diharapkan perawat lebih memposisikan pasien dengan
maksimal agar pemecahan kadar bilirubin merata.
Actions (login required)
|
View Item |