PROBORINI, KINTANI NISA
(2021)
PENGARUH PEMBERIAN SENYAWA ALFAMANGOSTIN TERHADAP PROFIL HISTOLOGI PANKREAS TIKUS (Rattus Norvegicus galur Wistar) DIABETES MELITUS.
Diploma thesis, University of Nahdlatul Ulama Surabaya.
Abstract
Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi baik ketika pankreas tidak menghasilkan cukup
insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya
Pada penderita penyakit diabetes melitus, sel-sel Langerhans mengalami kerusakan
sehingga sekresi insulin berkurang, sel beta berdegranulasi dan sitoplasma kosong.
Turunnya insulin akan mengakibatkan hiperglikemia. Tanaman manggis memiliki
banyak manfaat. Kulit buah manggis pun sangat kaya akan zat-zat bermanfaat bagi
tubuh. Kulit buah manggis terbukti mengandung antioksidan yang sangat tinggi yakni
senyawa yang dapat bereaksi dengan radikal bebas sehingga mengurangi kapasitas
radikal bebas dimana radikal bebas penyebab timbulnya kerusakan pada sel, jaringan
dan atau organ. Senyawa xanton yang terkandung dalam kulit buah manggis memiliki
antioksidan yang tinggi serta bersifat sebagai imunomodulator yang dapat
menstabilkan sel-sel di dalam tubuh. Imunomodulator merupakan senyawa yang dapat
mengembalikan, memperbaiki dan mempetahankan sistem imun yang fungsinya
terganggu atau menekan yang fungsinya berlebihan. Tikus putih galur wistar sebanyak
18 yang memiliki bobot sekitar 200-250 gr dalam kondisi normal tanpa adanya cacat
dibagi menjadi 6 kelompok dimana ada K(-), K(+), Kontrol Glibenklamid, P1, P2, P3.
Keenam kelompok tersebut 5 diantaranya diberikan fruktosa sebagai media untuk
membuat tikus tersebut diabetes melitus, kemudian untuk P1-3 diberi dengan
alfamangostin sebesar 10, 30, dan 50 mg/L masing-masing 1 cc. Pada kontrol
glibenklamid diberi dengan obat standart glibenklamid. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa dari ketiga dosis alfamangostin yang beragam hanya dosis 10
mg/L yang memiliki efektifitas dalam mencegah sel-sel pada pankreas mengalami
nekrosis berlebih, sedangkan pada kedua dosis lain yaitu 30 mg/L dan 50 mg/L bersifat
merusak sel-sel yang ada pada pankreas dan dapat menyebabkan tikus mengalami
hipoglikemik mendadak.Pemberian alfa mangostin pada pankreas tikus belum terlihat
pengaruhnya dalam memperbaiki sel-sel pankreas yang rusak, akan dari ketiga dosis
alfamangostin yang beragam hanya dosis 10 mg/L yang memiliki efektifitas dalam
mencegah sel-sel pada pankreas mengalami nekrosis berlebih, sedangkan pada kedua
dosis lain yaitu 30 mg/L dan 50 mg/L bersifat merusak sel-sel yang ada pada pankreas
dan dapat menyebabkan tikus mengalami hipoglikemik mendadak.
Actions (login required)
|
View Item |