HIDAYAT, QORINAH RIZKIYA
(2020)
ANALISA KADAR VITAMIN C, FISIOKIMIA, DAN UJI ORGANOLEPTIK PADA PEMBUATAN EKSTRAK BERBAHAN DASAR LABU KUNING DAN BELIMBING WULUH BERDASARKAN VARIASI SUHU.
[Undergraduate Thesis]
Abstract
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi serta program dari pemerintah
tentang pangan dan pemanfaatan produk lokal, masyarakat Indonesia harus memiliki
kesadaran tentang pentingnya kualitas hidup untuk dapat memajukan dan
mengembangkan produk pangan. Masyarakat pada saat ini memerlukan bahan pangan
yang dapat melengkapi untuk mengatasi masalah kesehatan, tidak hanya enak dan
memiliki nutrisi tetapi juga tetapi juga dapat memberi pengaruh bagi kesehatan. Seperti
halnya ekstrak makanan, disamping dapat menambah masa simpan yang lebih
lamaekstrak makanan merupakan suatu produk yang diperlukan untuk melengkapi
kebutuhan zat gizi makanan karena mengandung satu atau lebih banyak vitamin,
mineral, asam amino atau bahan lain. Konsumsi ekstrak makanan dapat menjadi
alternatife yang baik agar kebutuhan gizi pada kehidupan sehari-hari terpenuhi. Di
Indonesia sendiri kurang memperhatikan konsumsi makanan yang sehat yang
menggunakan bahan alami tanpa tambahan bahan kimia. Bahan tambahan kimia
menjadi dasar untuk mencari alternatife komoditi lain yang dapat digunakan dari bahan
alami tanpa adanya tambahan bahan kimia. Pembuatan ekstrak menggunakan bahan
dasar labu kuning dan belimbing wuluh menjadi alternatif selain bahan yang mudah
didapat labu kuning dan belimbing wuluh memiliki nilai gizi yang cukup tinggi. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang ekstrak labu kuning dan belimbing wuluh
dengan variasi suhu pengeringan pada kadar vitamin C, fisikokimia dan uji
organoleptik, jenis penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL). Pada penelitian ini menggunakan 3 variasi suhu yaitu 40°C, 50°C, 60°C dengan
tiga kali pengulangan. Data yang diperoleh kemudian ditabulasikan ke dalam tabel dan
akan dilakukan pengujian menggunakan uji One Way Anova. Jika ada perbedaan yang
signifikan maka dilanjutkan menggunakan uji Duncan. Pada penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada setiap variasi suhu
terhadap kadar vitamin C, Fisikokimia dan Uji Organoleptik. Nilai kadar vitamin C
terbaik pada produk ini adalah 99,3 %. Fisikokimia ( kadar air 10,65 %, protein 1,69%,
lemak 0,87 %, karbohidrat 85,09 %). Uji organoleptik mutu hedonik didapat warna
kuning sedikit kecoklatan, tekstur kasar, aroma yang normal, rasa sedikit asam.
Actions (login required)
|
View Item |