TAMA, FERDIAN SATRIA
(2020)
GAMBARAN KOMPLIKASI DINI DAN LAMBAT PASCA OPERASI TURP (TRANSURETHRAL RESECTIO PROSTATE) PADA PASIEN BPH (BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA) DI RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI PERIODE 2017-2018.
Other thesis, University of Nahdlatul Ulama Surabaya.
Abstract
Benign Prostatic Hiperplasia (BPH) merupakan diagnosis histologi
mengacu pada proliferasi otot polos dan epitel zona prostate yang dapat beresiko
terjadinya gejala saluran kemih baik bagian atas maupun bagian bawah yang
cukup mengganggu kualitas hidup penderita. TURP (Transurethral Resection
Prostate) adalah salah satu tindakan operasi pembedahan untuk menyelesaikan
masalah pasien BPH jangka panjang yang paling baik saat ini. Penelitian ini
bertujuan mengetahui dan menjelaskan gambaran komplikasi dini dan lambat
pasca operasi TURP pasien BPH di Rumah Sakit Islam Jemursari. Penelitian
menggunakan metode observasional bersifat deskriptif dengan survey rekam
medis. Populasi merupakan seluruh pasien BPH yang menjalani operasi TURP di
poli Urologi RSI Jemursari Surabaya sepanjang periode Januari 2017- Desember
2018 dengan 186 orang. Besar sampel sejumlah 138 orang dengan pengambilan
sampel teknik purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
Hasil penelitian didapatkan frekuensi tindakan TURP terbanyak pada tahun 2017
sebesar 52,17%, frekuensi komplikasi pasca TURP sebesar 39,86%, frekuensi
kelompok usia pasien BPH yang menjalani TURP terbanyak >65 tahun sebesar
57,97%, frekuensi durasi TURP terbanyak ≤1 jam sebesar 63,04%, frekuensi
volume jaringan prostat terbanyak grade II sebesar 42,75%, frekuensi komplikasi
dini dan komplikasi lambat terbanyak adalah infeksi (35,06%) dan stricture
uretra/bladder neck stenosis (9,10%). Kesimpulan, tindakan TURP 2017-2018
paling banyak di tahun 2017, jumlah pasien mengalami komplikasi pasca TURP
lebih sedikit dibanding dengan pasien tanpa komplikasi, usia terbanyak rentang
>65 tahun, durasi rata-rata operasi ≤1 jam, volume jaringan prostate grade II,
infeksi masalah tersering komplikasi dini dan stricture uretra masalah tersering
komplikasi lambat. Diharapkan pasien selalu menjaga diri dalam pencegahan
BPH melalui kontrol rutin, melakukan pengecekan kondisi gejala.
Actions (login required)
|
View Item |