PUTRI, AMELIA BRATA ANGLARA
(2020)
PENERAPAN MUSIK EASY BIRTHING TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU POST PARTUM (SECTIO CAESAREA) DENGAN MASALAH KEPERAWATAN MENYUSUI TIDAK EFEKTIF DI RUANG THAIF RUMAH SAKIT ISLAM AHMAD YANI SURABAYA.
[Undergraduate Thesis]
Abstract
Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2018, SC
menyumbang angka kematian ibu (AKI) sebesar 25%. Hal ini harus diwaspadai
karena BBL melalui SC mempunyai resiko lebih tinggi untuk tidak disusui oleh
ibunya dibandingkan persalinan pervaginan. Persalinan SC sering mengalami
nyeri akibat insisi abdomen. Ini berdampak pada penurunan produksi ASI. Salah
satu tindakan non farmakologis untuk menurunkan rasa nyeri adalah terapi
musik Easy Birthing. Tujuan penelitian untuk mengetahui keefektifan terapi
musik Easy Birthing terhadap pemberian ASI pada ibu post partum (SC) dengan
masalah keperawatan menyusui tidak efektif di Ruang Thaif Rumah Sakit Islam
Ahmad Yani Surabaya.
Penelitian ini dilakukan pada dua klien dengan diagnosa post partum, klien
dengan diagnosa post partum diberikan terapi relaksasi musik klasik Easy
Birthing selama 30 menit. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti membuat
perjanjian waktu kemudian menjelaskan tujuan dari pemberian terapi dan
dilakukan pengisian lembar informed consent.
Dari 2 responden yang melakukan terapi musik Easy Birthing didapatkan
hasil observasi pengeluaran ASI sesudah dilakukan Terapi Musik Easy Birthing
dari ASI keluar sedikit menjadi ASI keluar dengan sendirinya dan bayi dapat
menyusu dengan baik yang dilakukan selama 3 hari. Dan saat observasi
tambahan juga didapatkan bahwa klien mengungkapkan jauh lebih rileks dan
mengungkapkan adanya kenyamanan pada terapi tersebut.
Kesimpulan penelitian terapi musik Easy Birthing efektif terhadap
peningkatan pemberian ASI pada ibu post partum (SC). Semakin klien rileks
saat melakukan terapi musik easy birthing dan sering melakukan pasca rawat
inap menyusui menjadi semakin efektif pada ibu post partum (SC). Disarankan
menggunakan terapi musik Easy Birthing sebagai alternatif peningkatan
pemberian ASI dengan non farmakologis, khususnya pada klien dengan nyeri
post sectio caesarea. Semakin klien rileks dan sering melakukannya pasca rawat
inap menyusui menjadi semakin efektif pada ibu post partum (SC).
Actions (login required)
|
View Item |