HUBUNGAN STIGMA DIRI DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PENDERITA TBC DI PUSKESMAS WRINGINANOM GRESIK

ALFIYAH, DWI AD (2024) HUBUNGAN STIGMA DIRI DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PENDERITA TBC DI PUSKESMAS WRINGINANOM GRESIK. [Undergraduate Thesis]

PDF
SR-KP-240210_ABSTRACT.pdf
Download (1MB)

Official URL: http://digilib.unusa.ac.id/data_pustaka-39980.html

Abstract

Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan yang serius, terutama karena rendahnya tingkat kepatuhan berobat. Stigma diri yang dirasakan oleh penderita TBC berpotensi menghambat upaya perawatan karena menurunkan motivasi untuk patuh terhadap regimen pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara stigma diri dan kepatuhan berobat pada penderita TBC di Puskesmas Wringinanom Gresik. Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penderita TBC di Puskesmas Wringinanom Gresik, berjumlah 45 orang yang diambil dengan teknik total sampling. Variabel dalam penelitian ini meliputi stigma diri sebagai variabel independen dan kepatuhan berobat sebagai variabel dependen. Data dikumpulkan melalui kuesioner Internalized Stigma of Mental Illness (ISMI) dan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) serta dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil uji statistik menggunakan uji chi-square didapatkan bahwa nilai significancy p sebesar 0,011. karna nilai p < 0,05 maka h0 ditolak yaitu ada hubungan antara stigma diri dengan kepatuhan berobat pada penderita TBC di Puskesmas Wringinanom Gresik. Penderita TBC yang memiliki stigma diri yang buruk cenderung tidak patuh dalam berobat, dan sebaliknya penderita yang memiliki stigma diri yang baik cenderung patuh dalam berobat. Penting untuk meningkatkan interaksi intensif antara pasien dan tenaga kesehatan guna memperkuat pengetahuan dan persepsi pasien, sehingga stigma diri baik dapat terbentuk pada penderita TBC.

Item Type:

Undergraduate Thesis

Contributors: