FEBRIAN, MOCHAMMAD RISWANDA YUNA
(2018)
HUBUNGAN PENINGKATAN C-REACTIVE PROTEIN DENGAN ANGKA MORTALITAS JANGKA PENDEK PASIEN SINDROMA KORONER AKUT.
[Undergraduate Thesis]
Abstract
Latar Belakang : Menurut data WHO, pada tahun 2008 SKA telah menyebabkan
7.254.000 kasus kematian di seluruh dunia (12,8% dari seluruh kasus kematian) (Hausenloy, 2013). Departemen Kesehatan RI menyatakan bahwa prevalensi SKA di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya (Melati, 2008). C-Reactive Protein (CRP) merupakan marker inflamasi yang dalam keadaan tertentu dengan reaksi inflamasi atau kerusakan jaringan baik yang disebabkan oleh penyakit infeksi maupun yang bukan infeksi, konsentrasinya dapat meningkat sampai 100 kali. Salah satu studi menemukan bahwa penggunaan CRP sebagai biomarker detektor dari SKA masih diragukan, dikarenakan kadar CRP sendiri dapat meningkat tidak hanya akibat dari proses inflamasi plak (lesi culprit) yang bertanggung jawab terhadap munculnya SKA. Hal ini mendasari dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui potensi dari CRP dalam memprediksi kejadian mortalitas pada penderita SKA. Penelitian yang lebih mendalam mengenai peranan biomarker CRP pada kejadian SKA diharapkan dapat memberikan penilaian yang lebih baik dalam deteksi dini pasien SKA.
Metode: Studi kohort prospektif pada pasien SKA yang dirawat di RSI Jemursari Surabaya pada bulan Maret 2018 – Juni 2018. Data dianalisis dengan uji chi- square.
Hasil: Pada analisis bivariat hubungan peningkatan kadar CRP terhadap mortalitas jangka pendek pasien SKA didapatkan hasil uji Chi-square P = 1,000. Karena nilai P > 0.05 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara peningkatan kadar CRP terhadap mortalitas jangka pendek pasien SKA.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara peningkatan kadar CRP terhadap mortalitas jangka pendek pasien SKA.
Actions (login required)
|
View Item |