MELATI, ARI ANDA PUTRI
(2021)
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT. HAMIFARO JAYA LESTARI.
[Undergraduate Thesis]
Abstract
Beban kerja merupakan hubungan antara tuntutan dengan beban kerja dari
suatu tugas dengan kapasitas maksimum seseorang dalam kondisi termotivasi. Stres
kerja merupakan kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan
pikiran, dan kondisi fisik seseorang. Stres kerja menjadi masalah serius yang
mengakibatkan angka gangguan mental emosional sebesar 9,8% di Indonesia.
Pekerja di sektor industri merupakan kelompok pekerja yang berisiko mengalami
stres kerja. Stres kerja disebabkan oleh bekerja dalam target, bekerja selama
pandemi Covid-19, konflik dengan rekan kerja, masalah personal,dan lain- lain.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara beban kerja mental
dengan stres kerja pada bagian produksi di PT. Hamifaro Jaya Lestari.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional. Dengan jumlah pekerja 84 pekerja dibagi menjadi 3 shift. Populasi pada
penelitian ini adalah pekerja bagian produksi shift 1 yaitu 44 pekerja karena
responden terbanyak di shift 1 dan resiko bekerja lebih tinggi. Sampel diambil
sebesar 44 responden dengan teknik total sampling. Variabel independen pada
penelitian ini adalah beban kerja mental dan stres kerja sebagai variabel dependen.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan instrumen kuesioner yaitu NASA-TLX
dan SDS’30.
Hasil penelitian menunjukkan jumlah sampel yang mengalamai beban kerja
mental sedang yaitu 39 responden (88,6%) dan jumlah sampel yang mengalamai
stres kerja sedang yaitu 43 responden (97,7%). Data dianalisis menggunakan uji
statistik korelasi pearson. Penyebab stres paling tinggi yaitu stressor ketaksaan
peran, karena berhubungan dengan tanggung jawab pekerjaan secara personal dan
pengembangan secara personal.
Kesimpulan, hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan yang
signifikan antara beban kerja mental dengan stres kerja. Saran yang dapat
direkomendasikan adalah mengevaluasi permasalahan stres kerja, penukaran shift
kerja secara terjadwal, dan melakukan penyuluhan tentang keselamatan dan
kesehatan kerja.
Actions (login required)
|
View Item |