ISKANDAR, FADLILLAH TRIASMORO
(2020)
PENGARUH JENIS PELARUT KOMPOSIT KOLAGEN-KITOSAN PADA UJI SITOTOKSISITAS DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT).
[Undergraduate Thesis]
Abstract
Kolagen dan kitosan dapat digunakan untuk pembalut luka karena bioproperti mereka yang sangat baik. Namun, kolagen-kitosan pembalut luka perlu dilakukan uji sitotoksisitas sebelum diaplikasikan pada manusia seperti Brine Shrimp Lethally Test (BSLT). Kolagen dan kitosan tidak dapat larut dalam Dimetil Sulfoksida (DMSO) dan Aquadest dengan mudah. Oleh karena itu, solusi pelarut DMSO, HCl, CH3COOH yang tepat perlu dipertimbangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui LC50 balutan luka kolagen-kitosan yang dilarutkan dengan DMSO, HCl, CH3COOH dalam Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Penelitian ini menggunakan uji sitotoksisitas dengan Artemia Salina dengan metode BSLT dan LC50 dihitung dengan menggunakan Analisis Probit. Pembalut luka dilarutkan dalam pelarut DMSO 1%, HCl 1% CH3COOH 1% sampai homogen, kemudian diencerkan dalam berbagai konsentrasi yaitu 100 ppm, 250 ppm, 250 ppm, 500 ppm, dan 1000 ppm dengan tiga kali ulangan untuk masing-masing pengujian. Setelah itu dilanjutkan ke metode BSLT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dressing luka yang dilarutkan dalam larutan DMSO diperoleh LC50 = 3890.45145,pada larutan HCl diperoleh LC50 = 61.66, dan pada larutan CH3COOH diperoleh LC50 = 3890.45145. Kesimpulan dalam penelitian ini menjelaskan bahwa DMSO dan CH3COOH merupakan larutan non toksik untuk melarutkan kolagen- kitosan pembalut luka dalam metode BLST karena LC50 >1000, tetapi larutan HCl merupakan larutan toksik karena LC50 <1000.
Actions (login required)
|
View Item |