IZZATY, LAFY
(2017)
HUBUNGAN FREKUENSI DAN BEBAN ANGKAT DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA KULI PANGGUL WANITA DI PASAR PABEAN SURABAYA.
[Undergraduate Thesis]
Abstract
Nyeri punggung bawah lebih sering terjadi pada pekerja yang sehari-harinya
melakukan kegiatan manual handling (mengangkat, memindahkan, dan menarik
benda berat). Salah satu pekerjaan yang mempunyai risiko besar terjadinya nyeri
punggung bawah yaitu kuli panggul barang yang biasanya terdapat di pasar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi dan beban
angkat dengan keluhan nyeri punggung bawah pada kuli panggul wanita di pasar
Pabean Surabaya.
Jenis penelitian ini adalah desain studi observasional analitik dengan
menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah kuli
panggul wanita di pasar Pabean Surabaya sebanyak 57 orang. Sampel sebesar 37
orang dan diambil secara simple random sampling. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah frekuensi dan beban angkat dan variabel terikat adalah nyeri
punggung bawah. Pengambilan data dilakukan dengan cara pemberian kuisioner
serta melakukan observasi selama 3 hari dan selanjutnya dianalisis menggunakan
uji chi square α = 0,1.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (62,2%) kuli panggul wanita
mempunyai frekuensi angkat kategori sering, sebagian besar (59,5%) mempunyai
beban angkat kategori berat, dan sebagian besar (62,2%) kuli panggul wanita
mengalami keluhan nyeri puggung kategori berat. Hasil analisis menggunakan uji
chi square menunjukkan bahwa ada hubungan antara frekuensi angkat dengan
keluhan nyeri punggung bawah pada kuli panggul wanita di pasar Pabean
Surabaya dengan nilai p value yaitu 0,025 < 0,1. Hasil analisis ini juga
menunjukkan bahwa ada hubungan antara beban angkat dengan keluhan nyeri
punggung bawah pada kuli panggul wanita di pasar Pabean Surabaya dengan nilai
p value yaitu 0,001 < 0,1.
Kuli panggul wanita sebaiknya membatasi frekuensi angkat yang lebih dari 9
kali angkatan serta beban angkat yang tidak lebih dari 10 kg untuk menghindari
adanya risiko keluhan nyeri punggung bawah.
Actions (login required)
|
View Item |